PROPOSAL
MELESTARIKAN AKHLAKUL KARIMAH DALAM MEMBANGUN
PERSAUDARAAN ANTAR SISWA DI SDN NGADIPURO 02 KECAMATAN WONOTIRTO
KABUPATEN BLITAR

Oleh :
NAMA :M.Nur Aini
NIM :2013.4.21.03901
NIMKO : 2013.4.021.0001.1.003182
JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
"AL-MUSLIHUUN"
TLOGO KANIGORO BLITAR
I JUDUL : Melestarikan
Akhlakul Karimah Dalam Membangun Persaudaraan Antar Siswa Di Sdn Ngadipuro 02
Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar
II PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.[1]
Dalam kehudipan siswa di sekolah sering sekali
terjadi beberapa kejadian yang tidak di inginkan,baik oleh pendidik maupun
orang tua siswa seperti yang akhir-akhir ini sering diberitakan oleh media
massal seperti perkelahian antar siswa bahkan ada yang sampai berujung
maut.begitu juga yang terjadi di SDN Ngadipuro 02 ,yang terkadang terjadi
perkelahian antar siswa.
`Siswa
usia sd belum memiliki emosi yang stabil sehingga pendidik berusaha
melestarikan akhlaqul karimah agar siswa bisa saling menghargai satu sama lain
dan lebih mengutamakan persaudaraan sehingga bisa membuat mereka rukun dan
tidak terjadi lagi perkelahian antar siswa di SDN Ngadipuro 02.Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk membuat proposal yang berjudul “Melestarikan akhlakulkarimah dalam membangun persaudaraan
antar siswa di sdn ngadipuro 02
kecamatan wonotirto kabupaten blitar ”.
B.Rumusan
Masalah
1.Bagaimana
Pelestarikan Akhlaqul
Karimah dalam Membangun Persaudaraan antar Siswa Di SDN Ngadipuro 02 Kecamatan
Wonotirto Kabupaten Blitar
2.Bagaimana Cara Membangun
Persaudaraan Antar Siswa Di SDN Ngadipuro 02 Kecamatan Wonotirto Kabupaten
Blitar.
C.Tujuan Masalah
1.Untuk Mengetahui
Pelestarikan Akhlaqul Karimah Dalam Membangun Persaudaraan Antar Siswa Si SDN
Ngadipuro 02
2.Untuk Menguetahui Cara Membangun Persaudaraan Antar Siswa Si SDN
Ngadipuro 02
D.Kegunaan Penelitian
Dengan
penelitian ini besar harapan peneliti agar peneliitian ini bisa bermanfaat untuk:
1.Dapat Mengetahui
Pelestarikan Akhlaqul Karimah Dalam Membangun Persaudaraan Antar Siswa Di SDN
Ngadipuro 02 Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.
2.Dapat Mengetahui
Bagaimana Cara Dalam Membangun Persaudaraan Antar Siswa Di SDN Ngadipuro 02
Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.
3.Menjadi Bahan Referensi
Untuk Mengkaji Pelestarikan Akhlaqul Karimah Dalam Membangun Persaudaraan Antar
Siswa Di SDN Ngadipuro 02 Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.
III KAJIAN
PUSTAKA
A.Kajian Tentang Melestarikan Akhlakul Karimah
Melestarikan adalah menjadikan (membiarkan)
tetap tidak berubah; membiarkan tetap spt keadaan semula; mempertahankan
kelangsungan (hidup dsb).[2]
Akhlakul karimah secara bahasa terdiri
dari dua
bahasa yaitu akhlak yang artinya perangai,,budi pekerti,,tingkah laku
atau tabiat dan karimah yang artinya mulia. Perumusan pengertian akhlak
timbul sebagai media yang memungkinkan
adanya hubungan baik antara kholiq dengan makhluk dan makhluk dengan makhluk.
Secara
istilah Akhlakul karimah ialah perilaku, perangai, ataupun adab yang didasarkan
pada nilai-nilai wahyu sebagaimana dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Menurut
Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin dimana dari sana lahir
perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa dihitung resikonya (al khuluqu haiatun
rasikhotun tashduru ‘anha al afal bi suhulatin wa yusrin min ghoiri
hajatin aufikrin waruwiyyatin).[3]
Dalam
upaya pelestarian akhlakul karimah siswa perlu mempertahan kan akhlakul karimah
yang sudah ada dan terus menambahnya
sesuai dengan bimbingan guru agama.
B. Kajian Tentang Membangun Persaudaraan
Membangun adalah mendirikan sesuatu dengan
tujuan tertentu.sedangkan persaudaraan ialah
ikatan batin antara manusia satu dengan manusia lainnya yang tidak dapat
dipisahkan kecuali oleh manusia itu sendiri.
Persaudaraan dalam pengertian umum adalah
terjalinnya suatu hubungan timbale-balik antara individu yang satu
dengan yang lain yang terikat oleh rasa kebersamaan;saling sayang
menyayangi,kasih mengasihi, saling
memberi dan menerima.
Diantara
usaha yang harus ditempuh agar persaudaraan bisa terwujud pada diri siswa, maka
siswa perlu memperhatikan hak-hak dalam persaudaraan. Hak-hak tersebut adalah:
1. Hendaklah ia mencintai teman semata-mata karena Allah dan bukan karena tujuan-tujuan duniawi.
1. Hendaklah ia mencintai teman semata-mata karena Allah dan bukan karena tujuan-tujuan duniawi.
2. Lebih
mendahulukan untuk membantu teman dengan apa yang mampu dari jiwa dan harta
daripada dirinya sendiri.
3.
Menjaga kehormatan dan harga diri teman.
4.
Menjauhi prasangka buruk terhadap teman.
5. Menjauhi perdebatan dengan teman.
6. Mengucapkan kalimat-kalimat yang baik kepada teman.
7. Memaafkan atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh teman.
8. Merasa gembira dengan kenikmatan yang Allah berikan kepada temannya.
9. Saling membantu dengan teman dalam perkara-perkara kebaikan
5. Menjauhi perdebatan dengan teman.
6. Mengucapkan kalimat-kalimat yang baik kepada teman.
7. Memaafkan atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh teman.
8. Merasa gembira dengan kenikmatan yang Allah berikan kepada temannya.
9. Saling membantu dengan teman dalam perkara-perkara kebaikan
Jadi, cara dalam mmembangun persaudaraan adalah dengaan memenuhi hak-hak dalam persaudaraan.
C.Kajian Tentang Siswa
1.Pengertian Siswa
Siswa adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu
IV METODE PENELITIAN
A.Jenis
Penelitian
Pendekatan
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawanannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya. Oleh karena itu dalam
penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau popilasi tertentu yang
diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu,
organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek
yang relefan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik
fenomena atau masalah yang ada.
Pada
umumnya penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis (non hipotesis)
sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Menurut
Suharsimi,Ada tiga macam pendekatan yang termasuk dalam penelitian deskriptif,
yaitu penelitian kasus atau studi kasus (case studies), penelitian kausal
komparatif dan penelitian kolerasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan studi kasus, yaitu mendiskripsikan suatu latar belakang objek atau
peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam. Seperti dikatakan Winarno, bahwa
“Studi kasus adalah metode penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu
kasus secara intensif dan mendetail, subjek yang diselidiki terdiri dari suatu
kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus.”
B. Lokasi Penelitian
Lokasi peneletian ini tepatnya di SDN Ngadipuro 02 Kecamatan Wonotirto Kabuupaten Blitar
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian skripsi ini,
peneliti adalah sebagai instrumen dan sekaligus sebagai pengumpul data.
Sehingga dalam penelitian kualitatif peneliti harus mutlak hadir sebagai pelaku
penelitian. Dan kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam
laporan penelitian serta perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai
partisipan penuh atau pengamat penuh.
Selain itu, instrumen pendukungnya dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Kemudian mengenai
statusnya, peneliti adalah sebagai pengamat penuh serta diketahui oleh subyek
atau informan.
D. Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua kelompok (1) Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya
yaitu Guru Agama di SDN Ngadipuro 02
kecamatan wonotirto kabupaten Blitar secara langsung, diamati dan
dicetak secara langsung. (2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data
yang sudah ada yaitu dokumen-dokumen yang diperoleh dan mempunyai hubungan
dengan masalah yang diteliti, seperti
struktur organisasi madrasah, keadaan guru madrasah, data santri, sarana dan
prasarana dan lain sebagainya. Sedangkan yang menjadi Informan dari penelitian
ini yaitu Guru Agama di SDN Ngadipuro 02 kecamatan wonotirto kabupaten
Blitar
E. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dilapangan dalam rangka
mendiskripsikan dan menjawab permasalahan yang diteliti :
1.
Metode Interview /
Wawancara
Wawancara
merupakan pertemuan dua orang atau lebih secara
langsung untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan
secara mendalam baik secara formal maupun informal yang dilakukan terhadap
subyek penelitian. Bentuk percakapan formal dengan menggunakan
lembaran-lembaran yang berisi garis besar pokok masalah, topik yang digunakan
sebagai pegangan (acuan) dalam pembicaraan.
V JADWAL
PENELITIAN
NO
|
KEGIATAN
|
BULAN KE:
|
|||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
PENELITIAN
|
ü
|
|
|
|
2
|
PENGUMPULAN DATA
|
|
ü
|
|
|
3
|
LAPORAN PENELITIAN
|
|
|
ü
|
|
VI TEKNIS
ANALISIS DATA
Analisa data pengertiannya sama dengan pengolahan data
dan penafsiran data. Menurut Patton, analisa data adalah proses mengatur
urutaan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan
uraian dasar.[4]
Disini akan penulis gambarkan metode yang sering
digunakan dalam menganalisis data. Diantaranya yaitu induktif dan deduktif.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa
induktif artinya bersifat induksi dan induksi mempunyai arti metode pemikiran
yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan
hukum (kaidah) yang umum.[5]
Deduktif artinya bersikap deduksi. Dan deduksi mempunyai arti
penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum.[6]
Analisis data dalam penelitian ini dimulai sejak
pengumpulan data dan analisisnya menggunakan reduksi data, yaitu proses
pemilihan dan pemusatan perhatian dan penelitian dimulai seleksi yang ketat
terhadap fokus yang dikaji.
Tujuan akhirnya untuk memahami seluruh data yang telah
dikumpulkan dan memikirkan peluang pengumpulan data berikutnya dan setelah data
yang diperlukan maka semua akan dianalisis lebih lanjut.
VII
Pengecekan Keabsahan Temuan
Keabsahan data merupakan konsep penting yang
diperbaharui dari konsep kesahihan ( validitas ) dan keandalan ( reliabilitas )
menurut versi “ positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan,
criteria, dan paradigmanya sendiri.
Pemeriksaan
keabsahan data didasarkan atas criteria tertentu.Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan (
kredibilitas ), keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Demikian halnya
dalam penelitian ini, secara tidak langsung peneliti telah menggunakan beberapa
kriteria pemeriksaan keabsahan data yaitu dengan kehadiran peneliti sebagai
instrumen itu sendiri, mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaing,
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
DAFTAR RUJUKAN
Dr. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian, hal
103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar